Lampung Timur — Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Lampung Timur melakukan kunjungan ke kantor Komite Wartawan Reformasi Indonesia (KWRI) Lampung Timur dalam rangka monitoring dan evaluasi penggunaan dana hibah tahun anggaran 2024, Senin (06/10/2025).
Kunjungan tersebut dipimpin oleh Kepala Bidang (Kabid) Diskominfo, Yoki Mardanus Effendi, bersama Jajaran staf. Kehadiran rombongan disambut langsung oleh Ketua KWRI Lampung Timur, Wawan Subing, beserta jajaran pengurus organisasi di kantor sekretariat KWRI.
 
Kabid Diskominfo Yoki Mardanus Effendi dalam kesempatan itu menjelaskan bahwa monitoring dan evaluasi (monev) ini merupakan bagian dari tugas pemerintah daerah untuk memastikan setiap dana hibah yang diberikan benar-benar digunakan sesuai peruntukan, transparan, serta memberikan manfaat bagi masyarakat luas.
“Kami hadir bukan hanya untuk menjalankan kewajiban administratif, tetapi juga memastikan agar setiap hibah pemerintah betul-betul memberikan dampak positif. Monitoring ini penting untuk menjaga transparansi, akuntabilitas, sekaligus membangun sinergi yang lebih baik antara pemerintah dan organisasi wartawan seperti KWRI,” ujar Yoki.
 
Menurut Yoki, organisasi penerima hibah diharapkan mampu menyusun laporan pertanggung jawaban yang jelas, sekaligus menunjukkan kontribusi nyata dalam mendukung program pemerintah, khususnya dalam bidang informasi dan komunikasi publik.
Di sisi lain, Ketua KWRI, Wawan Subing, menyampaikan apresiasi atas langkah Diskominfo yang turun langsung melakukan pembinaan. Menurutnya, perhatian pemerintah daerah terhadap organisasi wartawan menjadi bukti nyata adanya kepedulian dalam memperkuat peran pers sebagai mitra pembangunan.
“Kami sangat berterima kasih atas kunjungan dan perhatian dari Diskominfo Lampung Timur. Dana hibah yang diberikan pemerintah akan kami kelola sebaik mungkin secara transparan dan bertanggung jawab. KWRI Lampung Timur berkomitmen untuk terus menjadi mitra strategis pemerintah daerah dalam menyampaikan informasi pembangunan kepada masyarakat secara profesional, kritis, dan konstruktif,” tegas Wawan Subing.
Lebih lanjut, Wawan menambahkan bahwa KWRI tidak hanya fokus pada kegiatan jurnalistik, tetapi juga membangun kapasitas anggotanya agar lebih siap menghadapi tantangan dunia media di era digital. Ia berharap ke depan, sinergi antara organisasi wartawan dan pemerintah daerah semakin kuat sehingga mampu menciptakan iklim informasi yang sehat dan berimbang.
Kegiatan monitoring dan evaluasi ini kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi interaktif antara pihak Diskominfo dan pengurus KWRI. Dalam forum tersebut, dibahas sejumlah tantangan yang dihadapi media lokal, mulai dari perkembangan teknologi informasi, pergeseran pola konsumsi berita masyarakat, hingga pentingnya menjaga independensi dan profesionalisme wartawan di tengah derasnya arus informasi digital.
Acara kunjungan ditutup dengan foto bersama sebagai simbol sinergi dan komitmen bersama antara Diskominfo dan KWRI. Keduanya sepakat untuk terus memperkuat kerja sama, menjaga keterbukaan informasi publik, serta memastikan penggunaan dana hibah pemerintah daerah tepat sasaran dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
(TIM)




 
							













